Senin, 09 Mei 2011

Abraham

Abraham


Abraham אַבְרָהָם ʾAḇrāhām
Rembrandt Harmensz. van Rijn 035.jpg
"Malaikat Tuhan mencegah pengorbanan Ishak", oleh Rembrandt, 1634.
Arti nama Bapak banyak orang/bangsa
Orang tua Terah (ayah)[1],
Istri Sara, Hagar, Ketura[2]
Anak Ismael (dari Hagar)[3], Ishak (dari Sara)[4], dan Zimran, Yoksan, Medan, Median, Ishak, Syuah (dari Ketura)[5], Lot (keponakan)
Saudara Nahor dan Haran[6] (laki-laki), Sara[7] (perempuan, tiri)
Tempat lahir Ur Kasdim[8]
Tempat mati Dekat Hebron di Kanaan[9]
Umur 175 tahun[10]
Sumber
Abraham (bahasa Ibrani: אַבְרָהָם, standar Avraham Ashkenazi Avrohom atau Avruhom Tiberias ʾAḇrāhām; bahasa Arab: ابراهيم, Ibrāhīm ; Ge'ez: አብርሃም, ʾAbrəham) adalah tokoh penting dalam Alkitab dan Al-Quran. Agama Yahudi dan Kristen mengakuinya sebagai patriarkh, sementara dalam tradisi Islam ia dikenal sebagai Nabi Ibrahim. Dalam tradisi agama Abrahamik, Abraham adalah bapak rohani dari banyak orang.
Menurut Alkitab, Abraham dipanggil Allah dari Mesopotamia ke negeri Kanaan, sekitar tahun 2000 SM.[11] Di sana ia mengadakan perjanjian: Abraham diminta mengakui bahwa Yahweh adalah Tuhan dan otoritas tertinggi satu-satunya dan universal, dan untuk itu Abraham akan diberkati dengan keturunan yang tak terhitung banyaknya. Kehidupannya yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian (pasal 11–25) dapat mencerminkan berbagai tradisi.
Nama aslinya adalah Abram (Ibrani: אַבְרָם), Standar  Avram Tiberias ʾAḇrām) yang berarti "bapak yang terpuji" atau "bapak[-ku] dipuji/dimuliakan" (bandingkan Abiram). Belakangan dalam hidupnya ia dikenal dengan nama Abraham (lihat nomenklatur retroaktif), seringkali disebut pula sebagai av hamon (goyim) "bapak dari banyak (bansa)" menurut Kejadian 17:5, meskipun dalam bahasa Ibrani kata ini tidak mempunyai arti harafiah.[12]

Daftar isi

[tampilkan]

[sunting] Abraham dalam pandangan agama samawi

Abraham mempunyai arti yang sangat penting bagi semua agama samawi yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Islam menganggap Ibrahim sebagai bapaknya orang-orang mu'min, karena Allah menetapkannya demikian. Ia adalah contoh ideal dari seorang yang disebut mu'min. Ini ditunjukkannya dengan penyerahan diri yang sempurna kepada Allah, dengan kesediaannya untuk menyembelih anak kesayangannya.
Agama Yahudi memandang Abraham sebagai salah satu leluhur mereka. Di dalam Kitab Suci Ibrani, Allah sering menyatakan diri-Nya sebgai "Allah Abraham, Ishak, dan Yakub". Hal ini misalnya terjadi ketika Allah menyatakan diri kepada Musa di padang belantara di Midian: "Lagi Ia berfirman: 'Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.' Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah." (Keluaran 3:6).
Bagi orang Kristen, Abraham adalah bapak orang percaya. Imannya menjadi teladan bagi semua orang. Surat Ibrani mengatakan demikian: "Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui... Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal" (Ibrani 11:8, 17).
Dengan demikian, Abraham adalah bapak yang sama bagi ketiga agama ini, sekaligus mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama, yaitu monoteisme. Untuk itu Ibrahim disebut juga sebagai Bapak Monoteisme Dunia.

[sunting] Abraham dalam Islam

Dalam agama Islam, Abaraham disebut Ibrahim. Ia merupakan salah satu dari lima nabi Ulul Azmi. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Ibrahim melakukan pencarian Tuhan yang panjang. Ia pernah menyembah matahari, bulan, dan bintang sebelum akhirnya bertaubat. Ibrahim juga penentang masyarakatnya yang pagan termasuk bapaknya Azar. Dalam Al-Qur'an disebutkan pula bahwa Ibrahim bukan seorang Yahudi atau Nasrani, tetapi ia adalah Muslim. Berbeda dengan dalam Kitab Kejadian, para penafsir Al-Qur'an menyepakati bahwa yang disembelih Ibrahim bukanlah Ishaq namun Isma'il.
[Catatan: Dalam Al Qur’an (surat Ash Shaaffaat : ayat 102-107) disebutkan bahwa Ibrahim (atau Abraham) akan mengorbankan anaknya. Ayat 100-101 dan ayat 112 menunjukkan bahwa yang disembelih adalah anak yang pertama. Dan dalam Alkitab pun disebutkan bahwa Ismael lah anak yang pertama.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar